Lula Lahfah menjadi sorotan di media sosial setelah mengalami insiden tertawa saat anak-anak di Madinah menyebutnya melakukan tindakan haram. Kejadian tersebut terjadi saat bintang film The Underdogs ini kedapatan menghisap pods di Madinah. Saat tengah menjalani ibadah umrah bersama rekan selebgram, Lula Lahfah tertangkap tengah menikmati pods atau rokok uap elektrik di sekitaran Masjid Nabawi.

Momen yang terjadi kemudian, di mana anak-anak menegurnya tentang kesalahan tersebut, membuat Lula Lahfah membuat video yang memperlihatkan dirinya tertawa-tawa tanpa mempertimbangkan serius kritik yang disampaikan. Seiring berjalannya waktu, Lula menyadari kesalahannya dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukannya, terutama setelah menerima pesan dari penggemar melalui Instagram yang menegaskan bahwa pods dianggap haram, terutama jika dihisap di Tanah Suci.

Dalam mengklarifikasi kejadian tersebut, Lula Lahfah menyampaikan bahwa dia tidak menyadari keberadaan anak-anak yang menegurnya atas tindakan tersebut. Meskipun telah mendapat komentar dari warganet dan mengakui ketidaktahuannya, Lula tetap tak lupa meminta maaf atas kesalahannya. Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak menghisap pods di sekitar kawasan masjid, mencoba menegaskan bahwa tabiat tersebut dilakukan di tempat-tempat di luar kawasan suci.

Dalam proses klarifikasi dan permintaan maafnya, Lula Lahfah menunjukkan kesadaran serta tanggap terhadap kritik yang diterimanya. Sikap ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi dirinya dan juga bagi pengikutnya di media sosial. Insiden ini juga menekankan pentingnya pemahaman mengenai adab dan norma ketika berada di lingkungan suci, serta responsibilitas dalam menerima kritik dan belajar dari kesalahan.

lula lahfah (4)

Lula membagikan klarifikasinya di Instagram Story terkait kejadian yang menyita perhatian banyak orang. Ia menulis, “Iya guys huhu aku ga tau maaf ya ini jadi pembelajaran bangettt. aku mau ngasih tau juga kejadiannya, aku ga nge-pods di dalem atau pelataran masjid, kejadiannya di ruko ruko gitu tapi ini juga tidak menjustifikasi perbuatan aku.” Lula mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi di area ruko, bukan di dalam masjid atau halaman masjid, dan dia berharap dapat memetik hikmah dari kejadian tersebut.

Dalam unggahan selanjutnya, Lula melanjutkan dengan menyampaikan apresiasi atas umrah pertamanya dan betapa banyaknya pelajaran yang dia dapatkan dari pengalaman tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mengingatkan dan memberinya pembelajaran selama perjalanan umrahnya. Meskipun demikian, klarifikasi yang diberikan oleh Lula tidak sepenuhnya diterima dengan baik oleh netizen.

Reaksi dari warganet terhadap permintaan maaf Lula menunjukkan bahwa masih ada ketidakpuasan dan harapan agar Lula dapat melakukan introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang. Sebuah komentar dari @eol*** menyatakan bahwa orang-orang yang cenderung problematik mungkin sering menggunakan alasan tidak tahu atau lupa saat ditegur, sebagai cara untuk menghindari tanggung jawab terhadap masalah yang terjadi.

Selain itu, netizen seperti @bae*** juga menyarankan agar sebelum berangkat umrah, seseorang sebaiknya belajar terlebih dahulu tentang hal-hal yang benar dan pantas dilakukan. Hal ini diungkapkan sebagai respons terhadap pernyataan Lula, di mana dianggap bahwa kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah seharusnya tidak disia-siakan. Meskipun demikian, netizen juga menekankan pentingnya tidak menyimpulkan bahwa Lula melakukan kegiatan yang tidak pantas di area suci seperti masjid.

@sha*** menambahkan komentarnya dengan menyoroti pentingnya pemahaman logis dalam berpikir, khususnya terkait tempat-tempat suci. Netizen tersebut mengingatkan bahwa jika seseorang tidak memiliki niat yang benar untuk menjalankan ibadah umrah, lebih baik untuk tidak melakukannya di tempat yang dianggap suci seperti Makkah. Meskipun demikian, netizen juga menyatakan bahwa Lula telah menegaskan bahwa dia tidak melakukan kegiatan yang kurang pantas seperti mengonsumsi pods di sekitar area masjid.