Kartika Putri mengekspresikan respons positif dari sang suami ketika ia memutuskan untuk mengajukan izin memakai cadar. Habib Usman bin Yahya merasa sangat terharu dengan keberanian dan keputusan sang istri. “Sepertinya, dalam diam beliau berdoa agar saya bercadar. Dia juga tidak menyangka saya akan bercadar secepat ini. Terharu banget dia pas aku minta izin,” tulis Kartika Putri melalui unggahan di Instagram pada Sabtu (10/8/2024).

Kartika Putri menjelaskan bahwa keputusannya untuk mulai memakai cadar merupakan bagian dari upayanya menjadi seorang muslimah yang lebih baik. Inspirasi dan motivasinya datang dari ceramah menginspirasi tentang Sayyidah Fatima. “Sayyidah Fatima menjawab pertanyaan Rasulullah tentang siapa sebaik-baiknya perempuan. Beliau menjawab, wanita tidak seharusnya melihat laki-laki yang bukan mahramnya dan juga tak terlihat oleh yang bukan mahramnya,” ungkap Kartika Putri dalam unggahan tersebut.

Melalui keputusannya untuk bercadar, Kartika Putri menegaskan komitmennya untuk mengikuti ajaran agama dengan lebih baik. Langkah ini juga mencerminkan penghormatannya terhadap nilai-nilai Islam yang dia anut. Dengan penuh keyakinan, Kartika Putri merasa bahwa penampilan perempuan Muslimah yang menutup aurat adalah bagian penting dalam menjalani kehidupan beragama.

Unggahan dan penjelasan Kartika Putri di media sosial juga menjadi sarana untuk membagikan inspirasi dan pandangan positif terkait pilihan berbusananya. Dengan berani mengekspresikan keputusannya, Kartika Putri berharap dapat memberikan kesan positif kepada orang lain dan merangsang diskusi serta pemahaman yang lebih mendalam terkait hijrah ke arah yang lebih baik dalam beragama.

kartika putri

Dari ringkasan ceramah tersebut, Kartika Putri menyimpulkan bahwa penting bagi manusia, terutama kaum wanita, untuk memahami motivasi di balik keinginan mereka untuk selalu mendapat perhatian orang lain. Hal ini dikarenakan fokus terlalu besar pada penilaian orang lain dapat membahayakan diri sendiri, terutama ketika seseorang melakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan pujian.

Menurut Kartika Putri, keinginan untuk selalu terlihat dan dipuji oleh orang lain dapat menimbulkan rasa bangga dan kesombongan dalam diri seseorang. Kebanggaan yang berlebihan dan kepercayaan diri yang tak terkendali dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, mengarah pada kesombongan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Kartika Putri juga mengingatkan bahwa pujian yang diterima di dunia bisa menjadi beban berat di akhirat. Oleh karena itu, selama masih hidup di dunia ini, dia bertekad untuk melakukan yang terbaik sehingga dapat memperkuat keyakinan dan ketekunan dalam menjalankan agamanya, menghindari sikap sombong, serta melindungi diri dari godaan yang dapat merusak kebaikan dan ketaatan pada Tuhan.