Kiky Saputri telah mengemukakan pendapatnya tentang langkah rekan sejawatnya, Marshel Widianto, yang mencalonkan diri dalam Pilkada untuk wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Sebagai sahabat dari Marshel, Kiky menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan komedian asal Priok tersebut untuk terlibat dalam dunia politik. Menurutnya, ia merasa bahwa pengalaman Marshel dalam ranah politik masih belum cukup matang untuk mengemban posisi yang diharapkan.

Kiky mengungkapkan bahwa langkah Marshel terjun ke dunia politik terasa seperti suatu kejutan yang tidak terduga baginya. Ia juga menyebutkan bahwa ia merasa prihatin terhadap Marshel, meskipun merasa bahwa Marshel mungkin memiliki kapasitas yang cukup, akan tetapi menurutnya saat yang tepat untuk bergerak ke ranah politik belum tiba. Dalam wawancara di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Sabtu (20 Juli 2024), Kiky membagikan pandangannya terkait keputusan Marshel dengan jujur.

Dalam diskusi tersebut, Densu, sang pembawa acara, menyatakan rasa penasarannya mengenai saran yang diberikan oleh Kiky kepada Marshel terkait keterlibatannya di dunia politik. Densu bahkan membahas mengenai pentingnya kesiapan mental yang harus dimiliki oleh Marshel, yang harus ditingkatkan seiring dengan langkahnya dalam arena politik. Pertimbangan Densu ini menunjukkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh seseorang yang memutuskan untuk terlibat dalam dunia politik dan betapa pentingnya persiapan mental yang matang.

Dalam konteks ini, Kiky tampaknya memberikan perspektif bahwa waktu yang tepat dan kesiapan secara keseluruhan, termasuk aspek mental, sangat penting bagi seseorang sebelum memasuki dunia politik. Melalui pernyataannya, Kiky mungkin ingin menyampaikan pesan bahwa sebuah langkah besar seperti terlibat dalam proses politik membutuhkan pertimbangan matang dan persiapan yang komprehensif. Diskusi ini menyoroti betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara ambisi personal dan kesiapan untuk menghadapi dinamika kompleks dalam dunia politik.

kiky saputri (6)

“Saranmu untuk Marshel apa?” tanya Densu pada Kiky. “Menurutku, yang paling penting adalah untuk memperkuat mentalnya, Shel. Dan jika memungkinkan, upayakan untuk mendapatkan deal yang menguntungkan, karena ini berkaitan dengan karirnya. Jika dia menang, itu tentu akan membawa keuntungan besar baginya, namun jika tidak terpilih? Akan menjadi situasi yang lebih sulit untuknya,” jawab Kiky.

Meskipun Kiky tidak sepenuhnya setuju dengan langkah yang diambil oleh Marshel, dia menerima kenyataan bahwa tidak banyak yang bisa dilakukannya. Kiky memberikan penghormatan terhadap keputusan Marshel untuk maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangsel dalam Pilkada 2024. Dia menyadari bahwa keseluruhan keputusan ada di tangan Marshel.

“Ketika berbicara soal hal tersebut, aku tidak memiliki banyak ruang untuk bertindak. Semua keputusan berada di tangan Marshel. Namun, aku berharap yang terbaik bagi langkah politiknya nanti,” tambah Kiky. Meskipun demikian, Kiky tetap merasa prihatin dengan kemungkinan konsekuensi yang bisa dialami Marshel.

Situasi ini menunjukkan dinamika politik yang kompleks, di mana pertimbangan dan keputusan harus diambil dengan matang. Meskipun Kiky merasa terbatas dalam memberikan saran atau intervensi, dia tetap berharap agar segala sesuatu berjalan dengan baik bagi Marshel. Keberanian Marshel untuk berpartisipasi dalam Pilkada sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangsel menunjukkan tekadnya dalam mengejar karir politiknya.