Kabar meninggalnya Yitta Dali Wassink, suami Jennifer Coppen pada Kamis, 18 Juli 2024 pukul 02.00 WITA akibat kecelakaan tunggal masih menjadi topik pembicaraan di kalangan netizen. Meski menyayangkan kejadian tersebut, tidak semua individu dapat sepenuhnya merasakan duka yang dirasakan oleh Jennifer Coppen dan keluarganya.

Salah satu pemilik akun @rubihmsyh menjadi sorotan setelah memberikan komentar pedas terkait kecelakaan tersebut, bukan mendoakan yang terbaik dalam situasi yang menyedihkan. Bahkan, ia menyampaikan ketidaknyamanannya ketika melihat orang yang berkendara dengan cepat namun tidak mengalami kecelakaan. Dalam cuitannya, @rubihmsyh mengungkapkan, “Kalau bawa motor seperti itu dan tidak mengalami kecelakaan, saya merasa kesal. Mari kita rasakan bersama. Status selebritas atau faktor lainnya tidak memengaruhi, semuanya sama seperti orang yang sembrono di jalan.”

Pendapat lanjutan dari akun tersebut menyindir sikap individu yang mengutamakan aktivitas keagamaan seperti salat dan pengajian daripada bagian dari kecelakaan tersebut. Ia mengungkapkan, “Jika yang dilakukan adalah beribadah dan berkumpul di masjid, kemungkinan meninggal dalam situasi tertentu tetap ada. Namun dalam kasus ini, kadang orang sulit menerima kenyataan karena terlalu terpaku pada realitas yang ada.”

Kontroversi dari cuitan @rubihmsyh tersebut membuka diskusi luas di media sosial, menyoroti sensitivitas dan penghormatan terhadap tragedi yang terjadi. Perbedaan pandangan antara memberi dukungan dan komentar pedas mencerminkan kompleksitas respons individu dalam menghadapi kejadian tragis dan mengungkapkan bahwa pendekatan yang empatik dan penuh pengertian tetaplah penting dalam kondisi sulit seperti ini.

Unggahan yang merespons cuitan sebelumnya datang dari akun @rsucadvfmiur5, yang memunculkan nama Ustaz Jefri Al Buchori yang meninggal dunia akibat kecelakaan motor beberapa tahun lalu. Hal ini menimbulkan reaksi kuat dari Abidzar Al Ghifari, terutama setelah menyebutkan nama ayahnya. Abidzar Al Ghifari langsung merasa terganggu dan marah serta langsung berusaha menemukan pemilik kedua akun tersebut, bahkan sampai meminta bantuan ke pihak kepolisian karena merasa pernyataan yang dilontarkan tidak etis dan menyakiti perasaan keluarganya.

abizar al ghifari (16)

Dalam unggahannya di akun @abidzar73 pada Minggu (21 Juli 2024), Abidzar Al Ghifari memohon bantuan kepada teman-temannya untuk membantu melacak pemilik kedua akun yang telah membuat pernyataan yang tidak senonoh dan menyakitkan hati keluarganya. Ia dengan tegas menyebut bahwa hal tersebut sangat tidak sopan dan sudah melewati batas, sehingga ia merasa perlu melibatkan pihak kepolisian dalam hal ini. Abidzar juga menyampaikan salam hangat kepada keluarga almarhum Dali Wassink yang disebut dalam unggahan tersebut.

Dalam unggahan lainnya, Abidzar menegaskan bahwa ia tidak akan menerima permintaan maaf dari kedua pemilik akun tersebut sebelum bertemu langsung dengannya. Bahkan, ia telah siap untuk membiayai perjalanan mereka jika ternyata kedua individu tersebut berada di luar kota Jakarta. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Abidzar menganggap masalah ini dan tekadnya untuk menyelesaikan masalah tersebut secara langsung tanpa kompromi.

Sikap Abidzar Al Ghifari menunjukkan kepeduliannya terhadap nama baik keluarga dan kewajibannya untuk melindungi kehormatan orang-orang terdekat. Dengan tegas dan tanpa ragu, ia menunjukkan bahwa tindakan yang tidak etis dan melecehkan tidak akan ditoleransi, dan ia siap mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan konflik tersebut. Semoga permasalahan ini dapat diselesaikan dengan bijaksana dan kedewasaan dari semua pihak yang terlibat.