Arafah Rianti merasa tidak nyaman dengan pengalaman yang dia alami di lingkungan tempat tinggalnya. Ia menceritakan bahwa lima orang tetangganya mendatanginya terkait masalah parkir mobil. Sebelumnya, Arafah merasa ditegur oleh tetangganya karena memiliki tiga mobil. Namun, ternyata mobil-mobil tersebutlah yang menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan ketertiban di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

Setelah kejadian tersebut, Arafah menjelaskan bahwa masalah tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman. Meskipun ia memiliki tiga mobil, garasi rumahnya hanya dapat menampung dua mobil, sehingga satu mobil harus diparkir di pinggir jalan. Arafah menegaskan bahwa mobilnya sebenarnya tidak mengganggu lalu lintas karena rumahnya terletak di kawasan cluster yang terdiri dari delapan rumah. Menurutnya, masalah ini mungkin hanya karena kurangnya komunikasi antara tetangga.

Dalam penjelasannya di program televisi, Arafah menyatakan bahwa situasi di cluster tempat tinggalnya relatif kecil dengan hanya delapan rumah. Ia merasa bahwa insiden ini hanyalah masalah kurangnya komunikasi. Arafah juga menyatakan kebingungannya ketika mendapat teguran malam-malam oleh seorang pria untuk memindahkan mobilnya, terutama saat kondisi hujan. Ia merasa tidak memiliki pilihan tempat untuk memarkir mobilnya yang ketiga.

Arafah juga membeberkan bahwa dari tiga mobil yang dimilikinya, dua mobil adalah miliknya sendiri, sementara satu mobil lainnya adalah milik adiknya, Halda. Mobil milik adiknya kerap digunakan untuk keperluan kuliah sehingga sering keluar masuk. Setelah berdiskusi, mereka menyadari bahwa memang hanya boleh ada dua mobil yang diparkir di area tersebut, karena ada tetangga lain yang juga berencana untuk membeli mobil baru. Namun, garasi hanya mampu menampung satu mobil.

Dengan penjelasan tersebut, Arafah berharap bahwa kejadian ini dapat diselesaikan dengan baik melalui komunikasi yang lebih baik antara tetangga. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan dan situasi parkir mobil di lingkungan tempat tinggalnya dapat menjadi lebih teratur dan sesuai dengan kapasitas garasi yang ada.

 

Akhirnya, salah satu mobil milik Arafah dipindahkan ke rumah lain di Depok agar tidak parkir lagi di area cluster tersebut. Meskipun mobilnya tidak menghalangi jalan, namun karena batasan maksimal hanya boleh ada dua mobil di kompleks, maka Arafah memilih untuk menempatkan mobil ketiganya di rumah di Depok. Tindakan tersebut diambil untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.

Dalam upaya memperbaiki kesalahan tersebut, Arafah meminta maaf kepada para tetangganya. Ia berharap agar kesalahpahaman semacam ini dapat dihindari di masa depan. Selain itu, Arafah juga mengakui bahwa ia belum begitu mengenal tetangga-tetangganya dengan baik sehingga komunikasi antara mereka masih kurang optimal.

Dengan tulus, Arafah memohon maaf kepada seluruh tetangganya. Ia berharap agar semuanya tetap dalam keadaan baik-baik saja. Arafah menyadari bahwa hidup berdampingan dengan tetangga membutuhkan kerjasama dan pengertian, terutama dalam hal pengaturan parkir jika ada tamu atau anggota keluarga yang datang.

Arafah menekankan bahwa menjalin hubungan yang baik dengan tetangga sangatlah penting. Ia mengusulkan agar penataan parkir bagi tamu atau keluarga yang berkunjung agar dapat diatur dengan baik agar tidak mengganggu kelancaran aktivitas masuk dan keluar kompleks. Komunikasi yang terbuka dan saling pengertian antar tetangga diharapkan dapat memperkuat hubungan baik di lingkungan tersebut.