Pengacara Farhat Abbas memberikan tanggapannya terkait laporan balik yang diajukan oleh Denny Sumargo terhadap dirinya. Sebelumnya, Denny Sumargo menglaporkan Farhat Abbas ke Polda Metro Jaya atas dugaan pengancaman, dengan laporan tersebut diajukan oleh kuasa hukum Denny dua minggu lalu.

Dalam responsnya, Farhat Abbas menyatakan bahwa Denny Sumargo memiliki kebebasan untuk melaporkannya. Namun, Farhat justru merasa bahwa dirinya yang lebih terancam dalam situasi ini, bukan Denny. Farhat Abbas menyampaikan pernyataannya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, dengan mengatakan bahwa Denny Sumargo boleh melaporkannya jika merasa takut dan terancam oleh laporannya, tetapi menurutnya, dirinya yang merasa terancam.

Selain itu, Farhat Abbas juga mengkritik tindakan Denny Sumargo yang memilih untuk mendatangi rumahnya. Menurut Farhat, jika Denny benar-benar merasa terancam, seharusnya ia langsung melaporkan ke polisi, bukan mendatangi Farhat secara langsung. Farhat menyatakan bahwa Denny mengatakan ‘siri’na pacce,’ yang berarti dia merasa berani, tetapi sekarang mengaku bahwa ‘Istri dan anak saya terancam’. Farhat menegaskan bahwa jika Denny merasa terancam, seharusnya melaporkan ke polisi, bukan datang ke rumahnya.

Dalam konteks ini, Farhat Abbas menegaskan bahwa perasaan terancam yang dirasakan olehnya menjadi perhatian utama. Dia merasa bahwa situasi ini merugikan dirinya, terutama ketika disebut sebagai ‘tai’. Farhat Abbas menyoroti perilaku Denny Sumargo yang dinilainya sebagai tidak tepat, karena seharusnya tindakan yang diambil adalah melaporkan ke pihak berwajib jika merasa terancam, bukan mendatangi secara langsung. Farhat menekankan pentingnya penyelesaian masalah secara hukum dan tidak langsung.

Farhat juga menjelaskan alasan di balik keputusannya melaporkan kejadian ini ke polisi. Baginya, langkah Denny yang melakukan siaran langsung dan menyebarkan isu ini ke publik menjadi pemicu utama untuk melapor. “Kenapa saya melapor? Karena dia melakukan siaran langsung, menyebarkan semua itu,” lanjut Farhat Abbas.

Saat dimintai tanggapan mengenai kemungkinan menyelesaikan masalah ini melalui pertandingan tinju, Farhat dengan tegas menolak. Ia menyatakan lebih memilih menyelesaikan perselisihan ini melalui jalur hukum. “Jika ada niat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum, maka jalankanlah hukum. Jika Denny terus menantang, silakan saja, saya tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut,” tegas Farhat Abbas.

Farhat menegaskan bahwa ia tidak keberatan jika Denny memilih untuk melanjutkan kasus ini secara hukum. Ia juga menegaskan komitmennya untuk mengikuti proses hukum yang berlaku. Dengan sikap yang tegas, Farhat Abbas menegaskan bahwa ia siap menghadapi proses hukum yang akan dilalui.

Meskipun tindakan Denny dalam menyebarkan isu tersebut melalui siaran langsung menjadi pemicu bagi Farhat untuk melapor ke polisi, Farhat menegaskan bahwa ia akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa penyelesaian melalui jalur hukum merupakan pilihannya, dan ia tidak akan terlibat dalam permusuhan yang tidak konstruktif.

Dalam menghadapi situasi ini, Farhat Abbas menunjukkan sikap yang teguh dan komitmen untuk mematuhi prosedur hukum yang berlaku. Meskipun menolak untuk menyelesaikan masalah ini melalui pertandingan tinju, Farhat siap menghadapi proses hukum dengan sikap yang tegas dan profesional.

Dengan sikap yang mantap, Farhat menyatakan bahwa dirinya siap menghadapi konsekuensi hukum dari tindakan yang dilaporkan. Ia menegaskan bahwa ia tidak akan menghindar dari proses hukum yang harus dijalani, dan siap menyikapi situasi ini dengan sikap yang tepat dan menghormati aturan yang berlaku.