https://62.news/Siti Badriah telah mengekspresikan perasaannya di media sosial terkait pengalaman body shaming yang dialaminya selama masa kehamilan anak kedua. Ia merasa kesal karena perubahan fisiknya selama kehamilan mendapatkan komentar negatif dari netizen. Melalui unggahan di Instagram pada Senin (24/3/2025), penyanyi Lagi Syantik ini membagikan keluhannya mengenai komentar yang kurang menyenangkan yang sering ia terima, terutama terkait penampilan fisiknya.
Siti Badriah mengungkapkan bahwa selama kehamilan, ia mengalami body shaming, bahkan dari sesama perempuan. Ia merasa terganggu dengan pertanyaan mengenai kulitnya dan komentar negatif terkait perubahan fisiknya selama masa kehamilan. Dalam unggahannya, Siti Badriah menuliskan, “Curhat dikit ah, di komen dan DM masih aja ada yang nanya kulit aku kenapa? Kok hamilnya budug? Dulu si onoh aja hamilnya cantik, nggak begitu (membandingkan) dan blabla.”

Perubahan fisik yang dialami selama kehamilan membuat Siti Badriah merasa minder dan insecure. Faktor hormon yang memengaruhi tubuhnya selama kehamilan kedua membuatnya merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi. Ia mengakui bahwa perubahan dari tubuh yang kurus menjadi berisi serta perubahan kulitnya membuatnya merasa tidak percaya diri.
Suami Siti Badriah, Krisjiana Baharudin, terbukti menjadi sumber dukungan yang kuat bagi penyanyi tersebut. Dukungan penuh dari suaminya memberikan kekuatan bagi Sibad dalam menghadapi komentar negatif dan rasa minder yang muncul akibat perubahan fisiknya selama kehamilan. Krisjiana meyakinkan Siti Badriah bahwa perubahan fisik selama kehamilan adalah hal yang wajar dan bersifat sementara, memberikan keyakinan pada Sibad untuk tetap percaya diri dan menghargai proses kehamilannya.

Dia merasa bersyukur memiliki suami yang selalu memberikan dukungan positif kepada dirinya. Terima kasih atas pengertiannya dan dorongan yang diberikan untuk meyakinkan bahwa situasi ini hanya bersifat sementara.

Meskipun mengalami banyak perubahan fisik, Sibad tetap merasa bersyukur karena kehamilannya terjadi secara alami tanpa membutuhkan bantuan program kehamilan.

Bahkan jika kondisinya tidak kembali seperti semula, hal tersebut dianggap sebagai anugerah luar biasa dari Allah. Kehamilan kedua yang terjadi tanpa campur tangan program kehamilan dianggap sebagai hadiah istimewa dari Yang Maha Kuasa.

Menurutnya, keajaiban bisa hamil tanpa bantuan program kehamilan merupakan karunia yang sangat berharga bagi mereka berdua.

Meskipun ada kesedihan karena kehilangan salah satu anak kembar yang diambil kembali oleh Allah, keberadaan anak kembar tersebut masih dianggap sebagai berkah yang luar biasa bagi keluarga mereka.

Sibad merasa sangat bersyukur atas setiap anugerah dan cobaan yang diberikan oleh Allah dalam perjalanan kehamilan mereka, dan dia menganggapnya sebagai hadiah istimewa yang tidak ternilai harganya.\