https://62.news/Jefri Nichol mengungkap alasan mengapa ia telah memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam aksi demonstrasi di jalanan bersama mahasiswa. Aktor yang dikenal dari film “Dear Nathan” ini mengungkapkan bahwa keputusannya ini didasari oleh pengalaman buruk yang dialaminya saat turun ke jalan pada tahun 2023. Melalui akun pribadinya @jefrinichol, Jefri menjelaskan bahwa niat baiknya untuk memperjuangkan sesuatu seringkali disalahartikan, bahkan oleh massa mahasiswa sendiri.
Nichol mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama yang membuatnya enggan turun ke jalan adalah perilaku orang-orang kaya yang sering kali salah menafsirkan tujuan dari aksi tersebut. Meskipun mereka seharusnya bersama-sama memperjuangkan tujuan yang sama, namun seringkali terjadi perpecahan dan saling mencari kesalahan untuk menunjukkan superioritas intelektual.
Jefri Nichol berbagi pengalaman pahitnya ketika ikut serta dalam aksi demonstrasi pada tahun 2023. Saat itu, ia menyebut beberapa pasal yang dianggap bermasalah dalam suatu peraturan. Namun, karena tidak menghafal secara detail semua pasal tersebut, ia menerima kritik dari rekan-rekan pendemo karena ketidaktepatannya dalam menyebut nomor pasal secara tepat.
Pernyataan Jefri yang mengarahkan wartawan untuk mencari informasi lebih detail di Google atau akun-akun politik lainnya malah membuatnya mendapat kritik keras. Sebaliknya, pernyataan tersebut membuatnya dikecam oleh sebagian massa pendemo yang lebih fokus mencari kesalahan individu daripada bersatu untuk memperjuangkan tujuan bersama.
Nichol merasa bahwa atmosfer dalam aksi demonstrasi seringkali tidak kondusif untuk diskusi yang sehat dan konstruktif. Sebagian massa cenderung lebih memilih untuk mencari kesalahan orang lain daripada berkolaborasi dalam upaya memperjuangkan kepentingan bersama. Hal ini membuatnya merasa enggan untuk terlibat kembali dalam aksi-aksi serupa di masa mendatang.
Jefri Nichol menyoroti pentingnya sikap saling mendukung dan menghargai di dalam gerakan demonstrasi. Ia berharap agar dalam aksi-aksi ke depan, semua pihak dapat fokus pada esensi dari perjuangan bersama tanpa terjebak dalam perpecahan dan saling menyalahkan.
Justru yang membuat saya kebingungan adalah kurangnya pengetahuan tentang nomor pasal yang sering terjadi di kalangan mahasiswa. Terkadang, perjuangan yang digelorakan juga terkesan individualistik, di mana setiap orang ingin terlihat pintar sendiri tanpa mau bersatu.
Aksi demonstrasi kembali mengemuka sebagai respons terhadap pengesahan RUU TNI yang dianggap mengkhawatirkan oleh masyarakat. Rencananya, ribuan mahasiswa akan turun ke jalan pada Kamis (27/3/2025) untuk menyuarakan protes mereka terhadap keputusan tersebut.
Jefri, seorang individu yang sebelumnya menarik perhatian publik dengan partisipasinya dalam beberapa aksi demonstrasi, kini memilih untuk tidak lagi terlibat. Meskipun keberaniannya sebelumnya mendapat apresiasi luas, ia telah memutuskan untuk menarik diri dari aksi-aksi tersebut.
Tidak jarang, kebingungan muncul ketika mahasiswa tidak menguasai nomor pasal yang menjadi pokok permasalahan. Selain itu, semangat perjuangan terkadang terasa terpecah, di mana setiap individu lebih memilih untuk terlihat cerdas secara individu tanpa mau bersama-sama.
Respons terhadap pengesahan RUU TNI yang dianggap meresahkan masyarakat kembali menimbulkan aksi demonstrasi. Pada Kamis (27/3/2025), diharapkan ribuan mahasiswa akan bergabung dalam protes untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan tersebut.
Meski sebelumnya dikenal karena keberaniannya dalam aksi demonstrasi, Jefri kini memilih untuk tidak ikut serta dalam aksi-aksi tersebut. Meskipun mendapat pujian atas aksi-aksi sebelumnya, saat ini ia memilih untuk mengambil sikap tidak terlibat dalam demonstrasi.
Leave a Reply