Kiesha Alvaro berdedikasi untuk menjadi seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, khususnya sang ibu, Okie Agustina. Salah satu rencana besar yang dimiliki Kiesha adalah membelikan rumah baru bagi sang ibu. Rumah yang saat ini ditempati oleh Okie dan adik-adik Kiesha merupakan aset yang diperoleh dari perceraiannya dengan Gunawan Dwi Cahyo, sehingga Okie belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

Karena status rumah yang saat ini ditempati oleh keluarga Kiesha terikat pada harta gana-gini dari perceraian orang tuanya, Kiesha merasa tertantang untuk segera mencari hunian baru bagi sang ibu dan adik-adiknya. Waktu yang dimiliki keluarga tersebut untuk tinggal di rumah tersebut terbatas hanya 5 tahun, setelah itu mereka harus mencari tempat tinggal baru. Oleh karena itu, Kiesha merasa penting untuk segera bertindak.

Meskipun batas waktu hingga 5 tahun ke depan sudah ditentukan, Kiesha tidak berniat untuk menunggu hingga waktu tersebut tiba. Keseriusan dan keinginan untuk segera memberikan tempat tinggal yang layak bagi sang ibu membuat Kiesha memutuskan untuk merencanakan pemindahan rumah di tahun ini. Kiesha mengungkapkan keinginannya tersebut dengan keyakinan, “Tahun ini insya Allah, tahun ini kami akan pindah rumah,” ujar Kiesha Alvaro ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Keputusan Kiesha Alvaro untuk segera mencari rumah baru bagi keluarganya, terutama sang ibu, merupakan bentuk nyata dari rasa tanggung jawab dan kasih sayangnya sebagai seorang anak. Langkah ini menunjukkan komitmen Kiesha untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi keluarganya, sehingga mereka dapat memiliki tempat tinggal yang lebih stabil dan layak untuk dihuni.

Kiesha mengungkapkan bahwa setelah 15 tahun berkarya di industri hiburan, ia sebenarnya telah mengumpulkan cukup uang untuk membeli lebih dari satu rumah. Namun, alih-alih mengalokasikan uangnya untuk kepemilikan properti, Kiesha lebih memilih untuk bersenang-senang bersama teman dan keluarga terdekatnya. Ia merasa bahwa karena kedua orangtuanya telah memiliki rumah sendiri, lebih baik memanfaatkan uangnya untuk momen kebersamaan yang berharga.

Meski memiliki kemampuan untuk membeli tiga rumah sejak dulu, Kiesha merasa bahwa sifat santainya memengaruhi keputusannya. Ia mengakui bahwa keberuntungan memiliki orang tua yang mapan secara finansial membuatnya lebih memilih untuk menggunakan uangnya untuk kebahagiaan bersama orang-orang tercinta, seperti teman, keluarga, dan saudara-saudaranya.

Namun, keputusan Kiesha berubah ketika ia menyaksikan ibunya harus meninggalkan rumah yang telah mereka tempati selama ini. Perasaan tanggung jawab mendorongnya untuk memastikan bahwa ibu dan adik-adiknya memiliki tempat tinggal yang layak. Kiesha merasa bahwa dalam waktu kurang dari lima tahun ke depan, perlu untuk memindahkan dan menjual rumah tersebut sebagai bentuk kesadaran akan tanggung jawabnya.

kisha alvaro (1)

Dalam menyikapi pemberian rezeki, Kiesha telah terbiasa menggunakan uangnya untuk membantu orang-orang terdekatnya. Ia meyakini bahwa setiap orang memiliki hak dalam setiap rezeki yang diberikan Tuhan kepadanya. Meskipun dapat menjadi lebih memiliki, Kiesha lebih memilih untuk memberikan pertolongan kepada orang lain sebagai bagian dari keyakinannya bahwa rezeki yang diterimanya adalah amanah untuk dibagikan kepada sesama.

Kiesha menjelaskan bahwa pendekatan hidupnya tidak terfokus pada kepemilikan materi semata. Ia memberikan contoh dalam kesehariannya dengan memberikan bantuan finansial kepada orang-orang seperti supirnya, asistennya, serta kerabat lainnya. Sikapnya yang tidak egois tercermin dalam prinsip bahwa uang yang diterimanya juga merupakan amanah untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain, bukan hanya untuk kepentingan pribadi semata.