Kabar perselingkuhan antara Azizah Salsha dan mantan Rachel Vennya, Salim Nauderer, menggemparkan publik setelah Rachel Vennya mengungkapkannya karena menerima telepon dari suami Azizah Salsha. Berita tersebut menjadi sorotan utama setelah dibeberkan secara terbuka oleh Rachel Vennya, memunculkan spekulasi dan perbincangan luas di tengah masyarakat.

Berkembangnya isu perselingkuhan ini membuat Pratama Arhan diduga telah menjatuhkan talak pada Azizah Salsha. Namun, kebenaran dari kabar tersebut masih simpang siur karena hingga saat ini baik Arhan maupun Zize (Azizah Salsha) belum memberikan klarifikasi mengenai masalah ini, membiarkan publik berspekulasi dan menunggu kepastian dari pihak terkait.

Selingkuh seringkali menjadi pemicu utama dalam kasus perceraian di tengah masyarakat. Banyak publik figur yang akhirnya memilih untuk berpisah setelah tidak dapat memaafkan pasangannya yang terlibat dalam tindakan perselingkuhan. Kejadian seperti ini tidak terjadi sekali saja, melainkan seringkali berulang terjadi, memberikan dampak emosional yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah melakukan perselingkuhan cenderung akan mengulanginya di masa depan. Rekam jejak Azizah Salsha, atau yang akrab disapa Zize, menunjukkan bahwa isu perselingkuhan ini seakan menjadi kekhawatiran yang menghantui para sahabatnya. Tindakan yang dilakukan Zize dalam pernikahannya, seperti bridal shower yang dihiasi dengan kue bertuliskan “Azizah Jangan Selingkuh,” semakin memperkuat dugaan dan spekulasi yang beredar di masyarakat.

Peristiwa perselingkuhan yang terungkap ini menghadirkan pertanyaan tentang apakah seseorang yang pernah selingkuh akan kembali melakukan hal yang sama di masa mendatang. Muncul pertimbangan apakah memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang telah terlibat dalam perselingkuhan merupakan langkah yang bijak, serta bagaimana tindakan yang sebaiknya diambil dalam menghadapi kasus semacam ini di tengah masyarakat yang selalu menyimak dan memberikan tanggapan terhadap isu perselingkuhan.

azizah salsha (10)

Menurut laporan dari Men’s Health, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Denver dan dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior mengamati pola hubungan asmara pada remaja yang memiliki pasangan yang berselingkuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang melaporkan pasangan mereka telah berselingkuh memiliki tiga kali lipat kemungkinan melaporkan bahwa pasangan mereka akan kembali berselingkuh. Temuan ini juga didukung oleh sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan oleh National Library of Medicine.

Para peneliti menemukan bahwa di antara orang-orang yang pernah berselingkuh dalam hubungan sebelumnya, sebanyak 30 persen memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku yang sama dengan pasangan mereka saat ini. Kedua penelitian tersebut menyoroti bahwa pasangan yang telah berselingkuh memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan hal yang sama kembali. Meskipun demikian, tidak selalu terjadi hal tersebut, seperti yang ditemukan dalam studi tahun 2016 yang menyatakan bahwa sebanyak 70 persen orang tidak kembali terjerumus pada perilaku perselingkuhan.

Gracia Ivonika, M.Psi., seorang Psikolog, menyatakan bahwa berdasarkan beberapa penelitian, benar bahwa orang yang telah melakukan perselingkuhan memiliki potensi untuk melakukan hal yang sama lagi. Namun, menurutnya, keputusan untuk berselingkuh kembali atau tidak sangat tergantung pada individu masing-masing pasangan. Gracia menambahkan bahwa meskipun seseorang pernah berselingkuh, itu tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk membangun hubungan romantis yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang sama.

Psikolog Gracia juga menyoroti bahwa untuk memulihkan kepercayaan pada pasangan yang telah berselingkuh, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah berselingkuh memiliki risiko kembali melakukannya, hal tersebut tidak harus menjadi nasib yang pasti. Gracia menekankan bahwa dapat ada perubahan positif dalam perilaku dan hubungan pasangan yang telah terlibat dalam perselingkuhan, asalkan upaya sungguh-sungguh dan komitmen untuk perbaikan terus dilakukan.