Raffi Ahmad kini menduduki posisi sebagai Utusan Khusus Presiden, bertanggung jawab dalam Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Pemberitaan seputar gaji yang diperolehnya mencapai Rp18 juta per bulan menuai banyak pertanyaan dari masyarakat. Meskipun demikian, Raffi Ahmad belum secara langsung mengkonfirmasi atau membantah angka tersebut.

Meski banyak spekulasi tentang nominal gajinya, Raffi Ahmad merasa bersyukur atas rezeki yang telah diterimanya selama ini. Diketahui bahwa sebelumnya, Raffi Ahmad telah dikenal sebagai seorang publik figur yang sukses di dunia hiburan, dan kini dengan jabatan barunya, ia tetap melihat rezeki sebagai anugerah dari Allah.

Raffi Ahmad menjelaskan pandangannya terkait gaji yang diperolehnya dengan latar belakang kerendahan hati. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa selama ini telah diberkahi dengan rezeki yang melimpah dari Yang Maha Kuasa. Meski demikian, Raffi Ahmad menyatakan bahwa ia tidak pernah menyelidiki besaran gajinya kepada Presiden Prabowo Subianto.

Menariknya, meskipun tidak memfokuskan diri pada aspek finansial, Raffi Ahmad menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah menjalankan tugasnya sebagai Utusan Khusus Presiden dengan sepenuh hati. Ia bahkan memberikan isyarat akan memberikan kontribusi positif dan berbagi kebaikan dengan sesama, memperhatikan lebih pada tindakan nyata yang bisa dilakukannya dalam jabatan barunya.

Dalam kesederhanaan dan kerendahan hatinya, Raffi Ahmad menegaskan bahwa fokusnya adalah pada pengabdian dan pelaksanaan tugasnya sebagai pejabat publik. Meskipun gaji mungkin menjadi hal yang diperbincangkan banyak orang, Raffi Ahmad menunjukkan keyakinannya dalam menjalankan tanggung jawabnya dan memberikan yang terbaik dalam posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Saat ini adalah waktu untuk berbakti, dengan keyakinan bahwa segala yang dimiliki oleh saya, apabila dapat memberikan manfaat bagi banyak orang, tentunya akan lebih baik,” demikian disampaikan oleh Raffi Ahmad. Selain itu, Raffi Ahmad bersama para menteri, wakil menteri, staf, dan kepala badan kabinet Merah Putih telah mengikuti program retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, selama tiga hari mulai dari tanggal 25 hingga 27 Oktober 2024.

Selama sesi pembekalan, Raffi Ahmad diberitahu mengenai filosofi baris berbaris yang memiliki relevansi dengan harapan Presiden Prabowo dalam memimpin Indonesia ke depan. Menurutnya, konsep disiplin yang diterapkan dalam barisan tersebut memperlihatkan keindahan ketika dilakukan bersama-sama. Dalam konteks ini, penting untuk memahami tentang kekompakan, fokus, dan kesungguhan.

Raffi Ahmad juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menginginkan agar kabinetnya tidak terdiri dari individu-individu “Superman”, melainkan membentuk “Superteam”. Menurutnya, kehebatan satu orang bukan hanya karena kemampuan individu, tetapi lebih karena keberhasilan tim secara keseluruhan. Prabowo menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

Retret di Akmil menjadi momen penting bagi Raffi Ahmad dan kabinet Merah Putih untuk membahas berbagai hal, termasuk nilai-nilai kepemimpinan dan kerjasama yang diharapkan oleh Presiden Prabowo. Konsep kekompakan dalam barisan menjadi analogi penting yang dijadikan pedoman dalam membangun hubungan yang solid dan efektif di antara anggota kabinet.

Dalam konteks ini, Raffi Ahmad menekankan pentingnya untuk bekerja sebagai tim yang solid dan berfokus pada tujuan bersama. Visi Presiden Prabowo untuk membentuk “Superteam” merupakan panggilan untuk menyatukan individu-individu berbakat menjadi satu kesatuan yang kuat dan efisien dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.