https://62.news/  Pasangan Ratu Sofya dan Cornelio Sunny kembali menjadi pusat perhatian setelah terlibat dalam sebuah pemotretan yang dianggap terlalu mesra. Dalam serangkaian foto yang mereka ambil, keduanya terlihat berpose dengan sangat intim dan berani, bahkan muncul spekulasi bahwa pemotretan tersebut merupakan bagian dari sesi foto prewedding.

Video dari sesi pemotretan tersebut diunggah oleh sang fotografer dan langsung menciptakan reaksi keras dari ibu Ratu Sofya, Intan Masthura. Melalui Instagram Story, Intan secara terbuka mengekspresikan kemarahannya dan mengirimkan pesan tajam kepada Cornelio Sunny, yang dianggapnya memberikan pengaruh negatif pada putrinya.

Intan Masthura mengekspresikan kegeramannya karena menurutnya Sunny seharusnya bertindak lebih bijak mengingat usianya yang jauh lebih dewasa daripada Ratu. Ia merasa bahwa sebagai seorang pria dewasa, Sunny seharusnya mampu menahan diri agar tidak terlibat dalam pemotretan dengan pose yang dianggapnya terlalu vulgar.

“Seharusnya kau melarang anakku, kau sudah berusia dewasa, sudah menjadi seorang ayah, dan usiamu hanya berbeda sekitar lima tahun di bawahku. Pemotretan itu sudah seperti adegan yang tidak pantas,” lanjutnya dengan nada tegas.

Intan tidak hanya menyalahkan Sunny, tetapi juga menyoroti peran sang fotografer yang menurutnya hanya mencari keuntungan dengan membiarkan Ratu dan Sunny berpose secara vulgar demi menarik perhatian publik. Menurutnya, fotografer tersebut seharusnya bertanggung jawab atas keselamatan moral pasangan tersebut dan tidak semata-mata memperjuangkan sensasi semata.

Komentar pedas Intan Masthura tersebut menjadi sorotan publik dan mengundang reaksi beragam dari para pengguna media sosial. Isu ini semakin memperjelas ketegangan antara keluarga dan publik mengenai keintiman yang dieksplorasi oleh pasangan Ratu Sofya dan Cornelio Sunny dalam pemotretan mereka.

Kisah kontroversial ini menambah dimensi baru pada hubungan pasangan tersebut, sementara interaksi antara keluarga dan media semakin menambah kompleksitas dalam menjaga citra publik dan privasi pribadi.

Ia merasa sedih karena putrinya kembali menjadi target hujatan warganet setelah insiden pemotretan tersebut. Ia mengekspresikan kekecewaannya terhadap fotografer, menegaskan bahwa mereka seharusnya mempertimbangkan nilai-nilai dan pendidikan yang diterapkan pada anaknya. Ia menyerukan agar fotografer tidak mengambil gambar yang menimbulkan kontroversi atau mempermalukan keluarganya semata untuk mengejar popularitas di media sosial.

Kritik dan hujatan yang dialami oleh putrinya membuatnya merasa terpukul. Ia menyatakan bahwa meskipun ratu dihujat oleh ribuan orang, yang sebenarnya merasakan sakit adalah dirinya. Dengan doa yang tulus, ia memohon kepada Tuhan agar memberikan balasan kepada siapa pun yang bertindak zalim terhadap mereka.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga privasi dan harga diri keluarga dalam dunia yang semakin terbuka dan terhubung secara digital. Ia menekankan bahwa integritas dan martabat keluarganya tidak boleh diabaikan demi kepentingan pribadi atau popularitas sesaat. Melalui pernyataannya, ia berharap agar pesan ini dapat dijadikan pelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.