Andika Rosadi mengungkapkan kesedihannya setelah diberitahu tentang gugatan cerai oleh istrinya, Nisya Ahmad, yang diajukan pada 10 Mei 2024 di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Tanggapan Andika terkait proses perceraian ini bahkan dijelaskan secara langsung oleh kuasa hukumnya, Nata Sasmita, yang mengatakan, “Reaksinya sedih, kenapa? Pak Andika ini sayang kepada anak, kalau terjadi perceraian anak yang kena dampak itu sangat memukul sekali terhadap klien kita,” usai persidangan pada Kamis (1/8/2024).

Nata Sasmita menyampaikan bahwa kliennya, Andika, sangat berkeinginan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya dengan mantan adik ipar, Raffi Ahmad, terutama demi kebahagiaan ketiga buah hatinya. “Kalau tergugat (Andika Rosadi-red) sangat ingin mempertahankan rumah tangga demi anak. Gitu aja,” jelas Nata.

Di samping itu, Nata menggarisbawahi bahwa aspek harta dalam proses perceraian ini bukanlah yang utama. Fokus utama Andika, sebagai tergugat, adalah mempertahankan keberlangsungan rumah tangga demi kebahagiaan anak-anaknya. “Kalau harta tidak terlalu ini ya, kalau anak, tergugat itu sangat memperjuangkan 1000 persen,” lanjut Nata.

Keinginan kuat Andika untuk melindungi keluarganya dari dampak perceraian sangat tergambar dari pernyataan Nata. Walaupun proses perceraian ini dapat menjadi pahit, fokus utamanya tetap pada kebahagiaan serta kestabilan anak-anak dari pernikahannya. Kesetiaan terhadap rumah tangga dan ketegasan dalam memperjuangkan hak-hak anak menjadi prioritas utama bagi Andika dalam menghadapi situasi ini.

Diharapkan melalui perjuangan dan komitmen yang kuat, Andika dapat menemukan solusi terbaik guna menjaga keutuhan keluarganya dan memastikan kesejahteraan anak-anaknya di tengah masa perceraian yang tengah dihadapinya. Keberanian dan tekadnya untuk berjuang demi anak-anaknya menjadi cerminan dari kasih sayang dan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dalam menghadapi cobaan ini.

nisya ahmad (8)

Alasan Nisya mengajukan gugatan cerai terhadap Andika adalah karena dia kesulitan menanggung frekuensi cekcok yang terjadi secara terus-menerus selama kebersamaan dalam rumah tangga. Walau demikian, Nata tidak merincikan secara mendalam penyebab utama di balik pertengkaran yang kerap terjadi antara pasangan yang menikah pada tahun 2009 itu. Menurutnya, konflik yang terjadi hanya sebatas perselisihan sehari-hari yang wajar dalam hubungan pernikahan.