Yuliana Byun (YB), yang merupakan korban dugaan penganiayaan oleh selebgram Chandrika Chika, mengalami dislokasi tulang di bahu kirinya. Kejadian tersebut terjadi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada 14 Desember 2024. Menurut kuasa hukum korban, Andi Bashar, rekaman CCTV menunjukkan Chika membanting YB saat korban hendak menuju mobil.
Andi mengungkapkan bahwa tulang di bahu kiri YB mengalami pergeseran. Meskipun tidak perlu dirawat di rumah sakit, YB telah mendapatkan penanganan dari dokter spesialis tulang. Setelah insiden tersebut, YB menjalani rawat jalan untuk memulihkan lukanya. Andi menjelaskan bahwa kekerasan yang dialami kliennya tidak melibatkan pemukulan langsung.
Meskipun tidak ada pemukulan yang terjadi, YB mengalami kekerasan berupa penarikan rambut dan tas, yang menyebabkan korban jatuh. Dalam kejadian tersebut, YB terjatuh dengan cukup keras, namun tidak jelas apakah terjatuh di lantai atau di atas aspal. Pasca kejadian, YB disarankan untuk menjalani pengobatan tradisional seperti urut, namun korban memilih untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi YB yang mengalami dislokasi tulang bahu kiri membuatnya harus menjalani rawat jalan untuk pemulihan. Kejadian tersebut merupakan bagian dari dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Chandrika Chika. Andi Bashar menjelaskan bahwa kekerasan yang terjadi pada YB tidak melibatkan tindakan pemukulan secara langsung.
Meskipun disarankan untuk menjalani pengobatan tradisional, YB lebih memilih untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tulang untuk penanganan yang lebih tepat. Insiden penganiayaan yang dialami YB oleh Chandrika Chika telah menimbulkan dampak fisik yang memerlukan perawatan medis. Pasca kejadian, YB dan kuasa hukumnya terus mengupayakan proses hukum untuk keadilan terhadap pelaku penganiayaan.
“Awalnya, saya menyarankan untuk mengurut, namun dia lebih memilih untuk pergi ke dokter karena takut terjadi kesalahan dalam penanganan. Kemungkinan besar, untuk pulih sepenuhnya, mungkin perlu dilakukan operasi,” tambah Andi.
Sampai saat ini, motif di balik dugaan penganiayaan tersebut masih menjadi teka-teki. “YB tidak mengetahui apa motifnya. Intinya, ketika dia hendak keluar dari mobil, rambutnya tiba-tiba dijambak, dan akibatnya dia terjatuh,” kata Andi.
Keputusan untuk pergi ke dokter dibuat karena kekhawatiran akan penanganan yang tidak tepat jika hanya diurut. Andi menceritakan bahwa untuk pulih sepenuhnya, kemungkinan besar diperlukan operasi sebagai langkah penanganan yang lebih intensif.
Meskipun telah terjadi insiden penganiayaan, motif di balik kejadian tersebut masih belum terungkap secara jelas. Andi menyatakan bahwa YB sendiri tidak mengetahui alasan di balik tindakan tersebut, hanya mengingat bahwa kejadian tersebut berawal dari jambakan rambut yang membuatnya terjatuh.
Andi memberikan informasi bahwa meskipun awalnya disarankan untuk melakukan urut, namun YB lebih memilih untuk berkonsultasi dengan dokter karena khawatir akan risiko penanganan yang kurang tepat. Dengan kondisi tersebut, kemungkinan besar operasi akan menjadi pilihan terbaik untuk memulihkan kondisi secara menyeluruh.
Leave a Reply